Sunday, July 17, 2011

Herialita


My only wife

Nama lengkapnya Herialita, nama panggilannya Lita.

Iyah dia lah Istriku.

Satu-satunya perempuan yang InsyaAllooh, akan terus mendampingiku dan menjalani hidup sampai kelak ajal memisahkan kami.

Dia, seorang perempuan yang telah kupilih menjadi istriku.

Aku heran, sangat heran (tapi sangat bahagia) kenapa perempuan ini mau menerima aku menjadi suaminya?

Kalo aku jelas lah, perempuan ini adalah pilihan pertama dan utama ketika niat berumahtangga tercetus di dalam benak ku.

Dalam memilihh pasangan hidup aku selalu berpedoman dan mengikuti tuntana agama dengan melihat calon melalui 4 kriteria :

1. Agama ( yang paling utama)

2. Cantik (relative banget, subjective)

3. Kekayaan

4. Keluarga / keturunan

Yah aku sendiri, kalo ditanya kenapa milih lita, selalu menjawab Dia lah perempuan terbaik dan terpilih.

Yah, Kalo pilihannya hanya karena kaya, Aku pasti akan memilih kandidat dari saudara di bandung (temannya) yang sudah mapan memiliki mobil mercy, rumah dan apotik serta hal keduniawian lainnya. 

Kalo menilai dari "tingkat keimanan", masih ada calon dari saudara di tasik yang keliatannya sangat ideal dalam soal keagamaan

Kalo menilai cantik dan keturunannya, semua calon cantik dan dari keluarga islami.

Yang bikin heran kalo di penggal per kriteria, Istriku tidak selalu di urutan pertama untuk tiap kriteria (tidak ditempat terakhir pastinya), namun ketika semua kriteria tersebut digabung HERIALITA lah yang menjadi posisi Pertama dan Utama. Yah soal pembobotan dialah pemenangnya.

Alhamdulillah dia mau jadi istri ku

HERIALITA, adalah sebuah jawaban atas doa-doa ku

HERIALITA, adalah kado terbaik yang aku terima

Aku tak akan pernah mau menukar kebahagian ini dengan yang lainnya.

Aku bahkan tak ingin memutar waktu, aku takut tak akan bisa sampai lagi pada saat kini dan semua berubah.

Karena tanpa dia semua tak akan sama.

Dia memang bukan istri yang sempurna, namun dia lah yang terbaik.

MENANGIS

Aku bukanlah suami yang sempurna untuknya, beberapa kali menyakiti hatinya, beberapa kali melihatnya menangis, ada beberapa kejadian yang masih bisa di ingat

1. Istri ku menangis kejer di depan pintu kamar tidur (masalahnya gak perlu ditulis disini yah)

2. Menangis sendu dipagi hari, gara - gara sebuah email dari teman lama; masalanya email dari perempuan, dan isinya sedikit agak curhat...

3. Menangis karena test pack positive, yang ini menangis bahagia, karena setelah 1 tahun 8 bulan menunggu, akhirnya doa terkabul.

Yah memang cuma 3 saat menangis itu yang bisa di ingat, selebihnya sih tingkah laku diriku ini beberapa kali (banyak kali, sampai berkali kali) mampu membuat manyun bibirnya dan membuat keheningan diantara kami.

PERBEDAAN

Menikah secara fisik menyatukan dua individu berbeda, dua otak berbeda, dua hati berbeda, dua karakter berbeda dan bahkan dua keluarga berbeda.

Yah, antara aku dan istriku terdapat perbedaan dari mulai makanan dan cara pikir.

PERSAMAAN

Kata orang kalo ada dua manusia (cewe dan cowo) sifat, karakter dan muka nya mirif / sama berarti jodoh.

Mungkin ada benarnya, aku dan istri ku memiliki persamaan dalam sifat MALAS, sebenarnya bukan malas, lebih tepat membiarkan sesuatu lebih lama, atau lebih tepatnya ingin menikmati waktu yang sedang dijalaninya lebih lama sehingga menunda kegiatan yang mungkin bisa segera diselesaikan. Banyak lagi persamaan sifat lainnya yang mungkin menandakan kami memang jodoh. Wallohua'lam

FATIMAH

Soal Fatimah, bermula ketika istri ku merasa terbebani dengan pekerjaan rumah tangga yang kian menumpuk. Setelah beberapa kali mencoba untuk mencari asisten rumah tangga dan hasil yang kurang memuaskan, istriku akhirnya memutuskan untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga dengan tangannya sendiri. Dia ingat sebuah hadist ketika Fatimah RA, mengeluh kepada Rosul tentang beban pekerjaan rumah tangga, Rosul menasihatinya dan Fatimah RA pun akhirnya dengan sangat ikhlas mengerjakan segala urusan rumah tangga dengan tangannya sendiri.

Aku bersyukur (selalu) punya istri yang sangat tahu peran nya. Sehingga dalam hati aku pun berjanji untuk menjadikan istri ku seperti Fatimah RA yang tidak pernah dimadu oleh Ali RA sepanjang hidupnya, InsyaAllooh aku pasti Bisa.

CANDA DAN TAWA

Mengarungi hidup dengannya selalu dipenuhi dengan senyum dan tawa, sampai mantan tetangga di depke jatibening, menyebut kami masih kanak-kanak, becanda mulu, secara kamar kami paling depan dan mungkin suara tawa dan canda kami terdengar ke rumah tetangga.

MASALAH

Yah masalah memang menjadi konsekuensi bagi manusia yang masih hidup didunia.

Ada saja masalah, apalagi dalam kehidupan berumah tangga dari soal yang sepele sampai masalah uang.

Yah kehidupan kami pun terkadang dibumbui masalah yang alhamdulillah dan Insya Allooh akan selalu ada jalan keluarnya.

Dari semua itu ada satu yang pasti: Aku membutuhkan dirinya lebih dari pada masa masa sebelumnya dan pastinya dimasa yang akan datang juga.

i, terima kasih atas penerimaan mu pada diri ini

Terima kasih atas kerelaan dan keikhlasan hati mu

Terima kasih telah merawat Abang dan Adek serta Aku.

Alhamdulilllah

InsyaAllooh Aku akan terus meningkatkan tingkat pengertian ku pada mu, dan mencoba mengurangi rasa ingin dimengerti oleh mu. Mudah mudahan Allooh selalu menjaga hati kita.

Semoga Allooh melindungi dan memberkahi kita selamanya. Amin

Thank god I found you, dan sangat-sangat bersyukur kamu mau menerima aku. Ah, syair syair lagu cinta ternyata tidak bisa mewakili perasaan ku pada mu.

Posted via Blogaway on Android

No comments:

Post a Comment