Sunday, November 27, 2011

Biar kan aku menangis! (default)

TUHAN... Biarkan aku menangis

TUHAN... Biarkan air mata ini tumpah

TUHAN... Biarkanlah

*banyak alasan untuk Menangis wahai TUHAN ku

Semoga ada jalan, bukan hanya sekedar angan dan harapan hampa

*bergerak

Location : Jalan Johar Baru 1, Jakarta 10440,
Posted via Blogaway on Android

Thursday, October 27, 2011

Unyu-unyu



Posted via Blogaway on Android

Milih Jodoh..... (bagian pertama)


Masih teringat pembicaraan gue dan yogie (keponakan) di yogyakarta mengenai pernikahan terutama bagian bagaimana mencari istri yang baik/tepat.

Duh, anak ini dah gede rupanya.

Umurnya baru awal 20 tahun-an, jika di bandingkan dengan usia gue dulu, belum kepikiran buat cari istri, mungkin karena umur segitu gue baru memasuki dunia perkuliahan-maklum telat masuk kuliah-sementara die dah memasuki akhir perkuliahaan.

Tapi salut deh, sudah di pikirkan mulai sekarang, dan benar banget, kudu dipikirin dari sekarang, sebab istri adalah teman hidup yang akan bersama kita 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang hidup kita, sampai ajal memisahkan (harapan semua orang tentu nya)

Bayangkan kalo kita sampai salah memilih pasangan, bagai hidup di neraka bukan? (lebay sih... Kayak yg tahu neraka ajah)

Yah... Untungnya die adalah anak bungsu di keluarga intinya, dan termasuk barisan muda di keluarga Aki Eje Tasikmalaya, sehingga bisa mengambil ibroh, contoh dan pelajaran dari proses pencarian pasangan hidup kakak dan para sepupu yang telah membina biduk rumah tangga terlebih dahulu. Sehingga seharusnya bisa memilih dengan lebih bijak dan tepat.

Pas kemarin ketemu di yogya sebenarnya banyak cerita lika-liku pencarian jodoh para sepupu yang ingin diceritakan kepadanya, namun karena waktu yang begitu singkat dan efek kelelahan setelah acara besar di solo, sehingga tak banyak yang dapat dibagi.

Nah, mumpung ada waktu nulis, pengen sedikit berbagi pengalaman tentang hal tersebut,

NIAT

Dari semua tahapan, niat adalah yang pertama dan utama. Ingat pernikahan adalah suci

Ingat pernikahan adalah sunnah Rosul

Jadi ketika niat sudah bersih, pasti semua akan mudah.

Masa Allooh menghalangi niat yang putih bersih sih?

Tapi memang ada niat kawin yang gak suci yah? Masa sih?

Heheh ada kan... Ya

SELESAIKAN KULIAH DULU

Yah, ini yang pasti. Beresin kuliah, sampai di wisuda dan dapat ijazah. Semua bapak ibu pasti setuju. Apalagi ada contoh kasus di keluarga besar ada yang putus kuliah, padahal dah tinggal tugas akhir doang, cuma gara-gara nikah kuliah 4 tahun berakhir tanpa hasil.

Penasaran juga sih, kok bisa sampe terhenti kuliahnya yah? Padahal kawin ma temen satu kampus, kok bisa drop dua-dua nya yah? Padahal pula mereka gak melanggar norma loh. Padahal lagi, kan resepsi kan cuma sesaat, masih bisa ambil tugas akhir pasca nikah... Ini yg belum terjawab dengan pasti sampai detik ini, gosipnyaz ini lah, itu lah... Bah cuma gosip diantara kerabat.

(duh bukan mau buka aib, dan bukan pula bergunjing.. Cuma mau share ajah kok... Swear deh)

NABUNG BIAYA RESEPSI

Mulailah nabung dari sekarang, meskipun belum ada calon sama sekali, nabung lah walau cuma 50ribu, tanamkan dalam hati dan biasakan menyisihkan uang. Dan jangan pernah mengambil uang itu kecuali hanya untuk pernikahan.

Dengan melakukan nya otak kita akan terprogram dan mengkondisikan mental dan fisik kita untuk siap menikah. Hasil tabungan gak jadi masalah, kalo kurang kan ada solusi lain. Pokonya sisihkan dan tanamkan dalam otak dan hati, ini buat biaya nikah titik karena nikah perlu biaya (mas kawin, resepsi dll) meskipun nikah nya hanya di KUA itu pun perlu biaya.

Bolehlah kita bangga sebagai keturunan Aki Eje, yang menurunkan Tinggi Badan dan Kulit lebih terang, sehingga menjadi point tersendiri, nilai jual yang memang dicari wanita. Bener kan? Walaupun, masalah pembiayaan adalah masalah diskusi dan komunikasi antara 2 belah pihak. Setidaknya kita sebagai laki-laki sudah siap. Makan beruntunglah saudara kita yang semua pembiayaan di tanggung oleh pihak besan.

LIST CALON

Dari pengalaman diri, langkah pertama dalam mencari calon terbaik adalah dengan membuat daftar wanita yang layak untuk dijadikan istri. Tolak ukurnya kita pakai sesuai ajaran islam Agama, kecantikan, kekayaan dan keturunan (CMIIW). Buat pembobotan dari semua kriteria tersebut, hitung dan urutkan mulai dari nilai tertingggi, lalu ajak lah nikah, kalo yg nilai tertinggi nolak, turun ke urutan selanjutnya (semoga beruntung di ajakan pertama)

Tapi sebagai laki-laki, gak bisa dibohongi kecantikan adalah sisi yang paling menjadi pertimbangan dan sangat mempengaruhi penentuan calon. Ya iyalah, masa kita mau tinggal dan tidur dengan yang jelek sih? Manusiawi lah dan itu normal banget.

Mulailah membuat list dari mulai teman sampai kerabat.

Carilah calon yang sudah kita ketahui karakter dan sifatnya. Teman, adalah calon yang sudah kita ketahui baik buruk kelakuannya, sisi positive dan negative nya, karena kita sering berinterkasi denngannya. Sehingga kita bisa nilai, layak atau tidaknya seorang teman menjadi pasangan kita.

JANGAN PERNAH TOLAK

Selain list yang kita buat berdasarkan pengamatan, kita harus terbuka juga atas usulan calon dari pihak lain, misal ortu ngenalin dengann seseorang, kenalan lah dan Jangan Pernah Menolak Berkenalan atau jangan menolak dikenalkan. Bisa jadi dialah jodoh kita. Jalanin ajah, masukan kedalam list kita dan amati lalu nilai lah.

*bersambung

 

Posted via Blogaway on Android

Friday, October 21, 2011

Cerita yang tersisa dari perjalanan Jakarta-Solo-Semarang-Jogja-Jakarta


Alhamdulillah, gawean Rapat Kerja Nasional para Bidan selesai dilaksanakan. Well, cukup berjalan dengan baik, meskipun di beberapa sisi banyak yang perlu dibenahi. Next time will be better pastinya.

Lelah, pastinya.

Dan yang paling pasti K A N G E N beratssss ma Tiga orang di rumah, Umar, Sarah dan Istri.

Kalo bisa pengennya Acara ditutup langsung kabur pulang! Tapi apa daya, masih ada kegiatan wisata yang melibatkan peserta rakernas, sebagai panitia, mereka masih menjadi tanggung jawab gue dan tim. Well terimo sajo, kan dah dikonndisikan sejak dari awal.

Dari pada gak bisa pulang, lebih baik manfaatkan kesempatan ikut tour juga deh (sesuai dengan rencana awal gue pilih Semarang.)

Well Semarang, kesan pertama super panas tapi bikin pengen punya rumah di Semarang, di Daerah Candi, daerah perbukitan di Semarang Selatan. Ada perasaan tertentu dengan daerah ini? Apa misterinya yah? Mungkin ada kesempatan tinggal di Semarang? Atau anak gue nanti kuliah di Undip Semarang? Well lets see ajah deh

Wah jalanan solo-semarang cukup rapih yah, jalanan aspal hotmix yang nyaman, tanpa banyak lubang, gak kayaik di seputaran jabodetabek. Setelah cukup sedikit puas muterin Semarang (sebenarnya belum puas neh.... Kepincut ma kota semarang nih gue) akhirnya malam hari tiba di solo lagi, seandainya badan ini gak cape, pengen banget langsung lanjut ke Yogyakarta, akhirnya mengingat kondisi fisik dan agenda besok adalah kepulangan peserta ke daerah2 masing, gue putusin ikut rombongan ajah ke jogja.

Esoknya, lobby hotel sunan solo, sudah ramai dengan hiruk pikuk ibu bidan yang akan pulang ke daerah masing-masing, heboh bener ma barang - barang gift sponsor dan pastinya belanjaan masing2

Akhirnya diri ini ikut rombongan menuju Jogja dengan sedikit mampir ke pusat batik di laweyan solo dan toko batik Nusa Indah perbatasan Klaten Jogja. Maklum ma ibu-ibu, jadi agenda penuh dengan belanja deh :)

JOGJAKARTA

Eh, sebenanya Jogja apa Yogya sih? Kalo merujuk ke provinsi harusnya Yogya yah kan DIY bukan DIJ... Ah sudah lupakann kah, gak penting juga di bahas :)

Janjian ma Yogie, jam 10an dah nyampe jogja, eh jam 12 masih pilih2 batik di Nusa Indah... Pake mampir ke gudang dagadu pula... Yah sekalian beli kaos buat Abang dan Adek ajah. Setelah itu lanjut makan siang dulu, baru check in di hotel Garuda Ina di malioboro, madi sebentar trus telepon Yogie, ngabarin ketemuan di hotel, minta anter ke rumah Afiyati dan mumpung di jogja pengen liat UGM.

Sebenernya ngantuq abis nih, pengen rebahan, tapi janji adalah janji harus ditepati (apalagi dah molor dari janji ketemu jam 10)

Sebelumnya tur d jogja di mulai, kami awali dengan makan siang di pizaa hut, sehubungan keponakan gue ini tidak terlalu fimiliar dengan kuliner di seputaran jogja... Gak papa, pizza is the best choice kapanpun dan dimanapun. Setelah menyantap beberapa menu, ngobrol ini itu, dan sempat membahasa tentang pernikahan juga.

dalam hati: Wow... Ini Yogie, keponakan gue, yang dulu waktu kecil tak gendong kemana-mana itu? Dah gede yah, dah mulai bicara tentang pernikahan... GAK PERCAYA ajah, waktu berjalan cepat tanpa disadari, Gue makin TUA

Selesai makan, jalan menuju UGM buat sholat dan muter kampus.... Wow bagus juga UGM, cuma sayang belum ada bis pengubung antar fakultas yah?

Selesai muter, di antar Yogie ke rumah Afiyati, sayang yah anak perempuannya (mutia) sedang sakit, jadi agak berasa sedikit mengganggu nih kedatangan diriku kesini, kalo biasanya sih lebih cair dan banyak cerita yang bisa di obrolin.

Nyempetin sholat magrib isya di rumah afiyati, lanjut ke hotel, namun sayang, kuncil hotel kebawa rombongan ibi yang lagi cari makan malam, terpaksa manggil Yogie lagi, minta balik lagi, minta anter ke ngampilan, muter2 gak jelas, dari pada buang waktu mending makan malam dulu di emperan malioboro, terus minta temenin menapaki jalanan malioboro. Selesai muterin malioboro, pamitan ma yogie, masuk kamar langsung tidur.

Esok pagi, pulang via bandara adi sucipto

Wow pemandangan dari atas pesawat begitu menakjubkan, sembulan gunung-gunung diantara awan-awan yang pekat... SUBHANALLOOH. Indah. ALLOHU AKBAR'. Karaya Mu Luar biasa Tuhan



Posted via Blogaway on Android

Thursday, July 28, 2011

Sunday, July 17, 2011

Herialita


My only wife

Nama lengkapnya Herialita, nama panggilannya Lita.

Iyah dia lah Istriku.

Satu-satunya perempuan yang InsyaAllooh, akan terus mendampingiku dan menjalani hidup sampai kelak ajal memisahkan kami.

Dia, seorang perempuan yang telah kupilih menjadi istriku.

Aku heran, sangat heran (tapi sangat bahagia) kenapa perempuan ini mau menerima aku menjadi suaminya?

Kalo aku jelas lah, perempuan ini adalah pilihan pertama dan utama ketika niat berumahtangga tercetus di dalam benak ku.

Dalam memilihh pasangan hidup aku selalu berpedoman dan mengikuti tuntana agama dengan melihat calon melalui 4 kriteria :

1. Agama ( yang paling utama)

2. Cantik (relative banget, subjective)

3. Kekayaan

4. Keluarga / keturunan

Yah aku sendiri, kalo ditanya kenapa milih lita, selalu menjawab Dia lah perempuan terbaik dan terpilih.

Yah, Kalo pilihannya hanya karena kaya, Aku pasti akan memilih kandidat dari saudara di bandung (temannya) yang sudah mapan memiliki mobil mercy, rumah dan apotik serta hal keduniawian lainnya. 

Kalo menilai dari "tingkat keimanan", masih ada calon dari saudara di tasik yang keliatannya sangat ideal dalam soal keagamaan

Kalo menilai cantik dan keturunannya, semua calon cantik dan dari keluarga islami.

Yang bikin heran kalo di penggal per kriteria, Istriku tidak selalu di urutan pertama untuk tiap kriteria (tidak ditempat terakhir pastinya), namun ketika semua kriteria tersebut digabung HERIALITA lah yang menjadi posisi Pertama dan Utama. Yah soal pembobotan dialah pemenangnya.

Alhamdulillah dia mau jadi istri ku

HERIALITA, adalah sebuah jawaban atas doa-doa ku

HERIALITA, adalah kado terbaik yang aku terima

Aku tak akan pernah mau menukar kebahagian ini dengan yang lainnya.

Aku bahkan tak ingin memutar waktu, aku takut tak akan bisa sampai lagi pada saat kini dan semua berubah.

Karena tanpa dia semua tak akan sama.

Dia memang bukan istri yang sempurna, namun dia lah yang terbaik.

MENANGIS

Aku bukanlah suami yang sempurna untuknya, beberapa kali menyakiti hatinya, beberapa kali melihatnya menangis, ada beberapa kejadian yang masih bisa di ingat

1. Istri ku menangis kejer di depan pintu kamar tidur (masalahnya gak perlu ditulis disini yah)

2. Menangis sendu dipagi hari, gara - gara sebuah email dari teman lama; masalanya email dari perempuan, dan isinya sedikit agak curhat...

3. Menangis karena test pack positive, yang ini menangis bahagia, karena setelah 1 tahun 8 bulan menunggu, akhirnya doa terkabul.

Yah memang cuma 3 saat menangis itu yang bisa di ingat, selebihnya sih tingkah laku diriku ini beberapa kali (banyak kali, sampai berkali kali) mampu membuat manyun bibirnya dan membuat keheningan diantara kami.

PERBEDAAN

Menikah secara fisik menyatukan dua individu berbeda, dua otak berbeda, dua hati berbeda, dua karakter berbeda dan bahkan dua keluarga berbeda.

Yah, antara aku dan istriku terdapat perbedaan dari mulai makanan dan cara pikir.

PERSAMAAN

Kata orang kalo ada dua manusia (cewe dan cowo) sifat, karakter dan muka nya mirif / sama berarti jodoh.

Mungkin ada benarnya, aku dan istri ku memiliki persamaan dalam sifat MALAS, sebenarnya bukan malas, lebih tepat membiarkan sesuatu lebih lama, atau lebih tepatnya ingin menikmati waktu yang sedang dijalaninya lebih lama sehingga menunda kegiatan yang mungkin bisa segera diselesaikan. Banyak lagi persamaan sifat lainnya yang mungkin menandakan kami memang jodoh. Wallohua'lam

FATIMAH

Soal Fatimah, bermula ketika istri ku merasa terbebani dengan pekerjaan rumah tangga yang kian menumpuk. Setelah beberapa kali mencoba untuk mencari asisten rumah tangga dan hasil yang kurang memuaskan, istriku akhirnya memutuskan untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga dengan tangannya sendiri. Dia ingat sebuah hadist ketika Fatimah RA, mengeluh kepada Rosul tentang beban pekerjaan rumah tangga, Rosul menasihatinya dan Fatimah RA pun akhirnya dengan sangat ikhlas mengerjakan segala urusan rumah tangga dengan tangannya sendiri.

Aku bersyukur (selalu) punya istri yang sangat tahu peran nya. Sehingga dalam hati aku pun berjanji untuk menjadikan istri ku seperti Fatimah RA yang tidak pernah dimadu oleh Ali RA sepanjang hidupnya, InsyaAllooh aku pasti Bisa.

CANDA DAN TAWA

Mengarungi hidup dengannya selalu dipenuhi dengan senyum dan tawa, sampai mantan tetangga di depke jatibening, menyebut kami masih kanak-kanak, becanda mulu, secara kamar kami paling depan dan mungkin suara tawa dan canda kami terdengar ke rumah tetangga.

MASALAH

Yah masalah memang menjadi konsekuensi bagi manusia yang masih hidup didunia.

Ada saja masalah, apalagi dalam kehidupan berumah tangga dari soal yang sepele sampai masalah uang.

Yah kehidupan kami pun terkadang dibumbui masalah yang alhamdulillah dan Insya Allooh akan selalu ada jalan keluarnya.

Dari semua itu ada satu yang pasti: Aku membutuhkan dirinya lebih dari pada masa masa sebelumnya dan pastinya dimasa yang akan datang juga.

i, terima kasih atas penerimaan mu pada diri ini

Terima kasih atas kerelaan dan keikhlasan hati mu

Terima kasih telah merawat Abang dan Adek serta Aku.

Alhamdulilllah

InsyaAllooh Aku akan terus meningkatkan tingkat pengertian ku pada mu, dan mencoba mengurangi rasa ingin dimengerti oleh mu. Mudah mudahan Allooh selalu menjaga hati kita.

Semoga Allooh melindungi dan memberkahi kita selamanya. Amin

Thank god I found you, dan sangat-sangat bersyukur kamu mau menerima aku. Ah, syair syair lagu cinta ternyata tidak bisa mewakili perasaan ku pada mu.

Posted via Blogaway on Android

Saturday, July 16, 2011

Saya Benci Menjadi Miskin (Tidak Punya Uang)


Sebuah panggilan telepon masuk ke hp, ah nomor ini sdh beberapa hari ini masuk dan ter reject secara otomatis oleh Blacklist Application HP, yah secara nomornya tidak ter simpan di HP. Well... Tampaknya penting banget nih sampai berhari kali telepon. (apa gak kenal ma fitur SMS?)

Eh sama ajah sih bakal ke block juga, tp setidaknya akan bisa dilihat nanti dan ketauan siapa yang kirim... hehhhe yah kan!

Ah kali ini, hati berkata kasian nih orang nelepon berkali kali, tampaknya penting. Oke, tekan tombol tekan dan.... Oh ternyata dari kaka sepupu, mengabarkan anaknya diterima di UNJ dan perlu biaya masuk, kekurangan 2,5juta lagi....

Hadeeeuuuuh... Sedih. Itu yang terasa di hati. Sedih karena tidak bisa langsung menyatakan kesanggupan membantu masalah nya.

Memang bukan penolakan yang keluar dari mulut, akan dipikirkan dulu.

Seteleh telepon ditutup, pikiran langsung berputar mencari cara agar dapat memenuhi permintaan sepupu tadi.

Aduh..... Duit dari mana yah? Gaji dah mau habis, kebutuhan rumah tangga juga belum terpenuhi semua.

Damn... Hati cuma bisa mengumpat.... Miskiin gue, gak punya uang lebih, padahal sudah bertekad untuk dapat membantu saudara yang mengalami kesulitan. Ah tekad dan cita-cita mulia itu memang sunggu sulit diwujudkan-kali ini-

Itu sekelumit kisah untuk mengawali tulisan ini...

Satu hari istri pernah ceritera Mertua membutuhkan uang untuk membangun tembok setelah mertua di titipi "ceramah" untuk tidak memelihara ayam ditembok langsung milik tetangga. Aduh, hati jadi sedih karena tiada kuasa membantu mewujudkan tembok itu. Sedih pastinya.

Hari lain kakak ditasik menelepon mengabarkan bahwa kebun sudah di tumbuhi oleh semak belukar dan rumput yang tinggi, perlu segera di potong, haduh biaya lagi, duit lagi.

Serta banyak lagi permintaan yang berhubungan dengan uang alias duit.

Aduh, pusing kalo sudah berhubungan dengan duit, rasanya susah untuk bergerak (melakukan aktifitas).


Ya Allooh mampukan aku untuk menjalankan segala perintah Mu.

Perintah untuk menafkahi keluarga secara layak dan mampu membantu serta menjadi manfaat bagi sesama muslim.



Posted via Blogaway on Android